
BENGKULU – Pegawai rame-rame lakukan dinas luar (DL) ternyata tak hanya terjadi di BPSDM Provinsi Bengkulu. Banyak pegawai Rumah Sakit dr M Yunus (RSMY) juga saat ini tengah melakukan perjalanan dinas.
Dalam kondisi masih terutang, para pegawai rumah sakit pelat merah itu DL ke beberapa provinsi.
Data terhimpum, Dirut RSMY dr Ari Mukti melakukan dinas luar ke Jawa Barat. Dalam SPT yang diteken Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Rhedwan Arif, dr Ari ke Bandung menghadiri acara percepatan E-Rekam Medik.
Di Bandung, Ari berangkat bersama Wadir Penunjang Medik, yakni Ferdian Sandra.
5 pegawai lain mulai dari Wadir RSMY dr Widyawati, Kabid Pelayanan Farmasi Oni Laurentia, Kabid Pelayanan Perawat Fourni Ardiansyah, Subkor Pelayanan Medik Siti dan Staf Keuangan Lucy juga ke Bandung. Mereka melakukan kegiatan studi tiru
Ari juga menugaskan Wadir Umum dan Keuangan Sukardi dan Kabag Penyusunan Program Aan Kurain Putra ke Jakarta. Kegiatannya survei ke perusahaan yang akan melakukan KSO Hemodialisa.
Selain mereka, Ari juga memberangkatkan 4 pegawai yakni Yolvosen, Agung, Nistijan, dan Supriawan untuk ke Jakarta. Mereka ke Kemendagri untuk konsultasi selama 3 hari.
Selain itu, 2 pegawai yakni dr Widyawati dan Putra Ansoni juga dinas luar. Mereka menghadiri workshop di Bali.
Tak hanya mereka masih banyak pegawai RSMY yang dinas luar. Hal ini pun tak dibantah oleh dr Ari.
“Ke Bali 2 orang dalam rangka pelatihan akreditasi RS, sebelum pelantikan gubernur, kata Ari.
Ari tambahkan, 5 orang ke RS Aliksan Bandung dalam pemenuhan akreditasi dan perubahan regulasi RS tentang UOBK.
Dan 5 orang ke Jakarta dalam rangka percepatan pemenuhan layanan Hemodialisis/HD (cuci darah).
“Karna alat yang lama sudah kurang suport dalam memberi layanan,” kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Helmi Hasan memberi sanksi terhadap puluhan pegawai BPSDM yang rame-rame ke Bali. Helmi menilai dinas luar itu pemborosan anggaran. Padahal Presiden Prabowo menginstruksikan efisiensi.